PARA PETANI SAMBUT GEMBIRA DENGAN TIBANYA MUSIM PENGHUJAN
Musim hujan sudah tiba saatnya para petani memulai penanaman di ladang atau lahan hutan produksi di daerah Desa Kalibareng Kecamatan Patean kabupaten Kendal. Pengolahan tanah yang sudah dilakukan oleh para petani dari 3 – 4 Bulan sebelumnya / sebelum pasca tanam dimulai. Tanaman yang menjadi komoditi utama adalah jagung Tanaman Holti dan lain-lain. Desa Kalibareng sudah terkenal menjadi penghasil Jagung. Pasca panen yang berbarengan antara petani satu dengan yang lainnya mengakibatkan kurangnya tenaga sehingga harus mendatangkan tenaga untuk memaneni jagung dari daerah kecamatan sukorejo bahkan dari Kecamatan Plantungan Luar area komuditi jagung di Desa Kalibareng mencapai 300 H belum juga tumpang sari di perhutani yang juga mencapai luasan 300 H di tambah tumpang sari di area PTP sukomangkli. jadi kurang lebih aria komuditi Jagung petani Desa Kalibarreng menjcapai 650 H. Karena mata pencaharian masyarakat mayoritas petani maka hal tersebut tetap dilakukan dan dijalani. Penanaman pertanian yang masih tradisional dan masih mengunakan musim hujan saja yang diperkirakan pada bulan Nopember – Desember mengakibatkan panen yang bersamaan. Dari beberapa tahun belakangan banyak petani yang sudah mengeluh tentang harga jual hasil panen yang tidak menentu dan murah Sebagian para petani juga sudah ada yang melakukan penanaman dari sebelum pasca tanam semestinya, para petani tersebut petani yang memiliki modal yang lumayan dengan karena harus mempersiapkan perairan dari sebelumnya, dengan harapan bisa panen lebih awal dan mendapatkan harga panenan yang lebih mahal. apa lagi ditahun ini sampai bulan ini November tahun 2024 di patani hanya RP 4800/Kg. sehingga para petani terkadang banyak yang merugi dikarenakan banyak faktor diantarannya prosentasi produksi yang kurang maksimal harga pupuk subsidi yang tergolong mahal bahkan langka belum juga biaya paska panen yang sangat tinggi contohnya, dari memetik, angkut, ngrontok dan proses pengeringan.
Produktifitas jagung / Kg 500 Kg di tahun yang lalu tapi di tahun 2024 rata-rata / Kg hanya menghasilkan 4,5 Kwintal. namun bagai manalagi sudah menjadi provesi dan tidak ada keahlian lannya jadi bahasa ibaratnya ( ORA KAPOK WONG MANAK ) yang artinya tidak akan jera tetap mananam apapun yang terjadi.
Share :