Kalibareng - PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIYAH 1444 .H. DESA KALIBARENG

PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIYAH 1444 .H. DESA KALIBARENG

TAKMIR MASJID AL HIDAYAH BERSAMA  PEMERINTAH DUSUN ADAKAN ACARA  UNTUK MENYAMBUT TAHUN BARU HIJRIYAH ( 1444)

  Warga dusun kalibareng desa Kalibareng berkumpul bareng di masjid Al Hidayah dusun Kalibareng dalam acara TAHLIL AKBAR ,  dalam acara  pergantian tahun ( MALAM SATU SURO) 

  Kegiatan 1 Suro atau 1 muharram  merupakan  kegiatan rutin yang setiap tahunnya diadakan dan disambut  dengan penuh khusuk dan khidmat. Karena sekaligus masyarakan menyabut  tahun baru  hijriyah ( 1444) tahun  islam.

  Ada apa kok tahun ini beda?  karena acara malam 1 muharram ( satu suro ) tahun ini salah satunnya wargan mengadakan TAHLIL AKBAR dan TASYAKURAN 18 TUMPENG. acara tersebut dipusatkan di LOkasi Masjid AL Hidayah Dusun Kalibareng Desa Kalibareng kecamatan patean kabupaten kendal.  warga dusun kalibareng bersama, bersatu padu didalam satu tujuhan  mendo'akan para arwah dari leluhur, sampai arwah yang konon cerita orang yang pertama di dusun kalibareng( orang yang berjasa yang mbubak yoso desa Kalibareng )

dengan harapan para leluhur diampuni segala salah dan dosanya di terima setiap amal baiknya dan selalu di beri rahmat sehingga mendapat nikmat kubur Aamiin.

Salah satu Panitia ( EDI SANTOSA ) menyampaikan bahwa acara tahun ini merupakan acara yang di kemas agar masyarakat  tidak membeda - bedakan antara adat dan syari'at.karena kita sebagai orang jawa wajib hukumya melestarikan adat budaya jawa, namun sebagai umat ISLAM juga wajib menjalankan Syari'at dan aqidah yang benar sesuai Qur'an hadis.maka dari itu didalam peringatan tahun baru Hijriyah panitia tetap didalam Kontek ISLAMI dengan ISTIGHOSAH, TAHLIL, TAUSIYAH disini kami  masukan adat masyarakat diakhir acara kami adakan Tasyakuran dengan tumpeng 18. Tumpeng 18 di ambil dari hari dan pasaran jawa ( Samptu pahing ) saptu sembilan dan pahing sembilan  munculah angka 18 yang dijadikan jumlah tumpeng.

   Kepala desa Kalibareng Bapak SUHARTOYO didalam sambutannya menyampaikan agar para ulama' tidak melupakan adat budaya yang sudah di lakukan para pendahulu, namun tetap mempertimbangkan Syariat  agama yang sudah kita jalankan bahkan adat budaya yang ada di desa kalibareng kita lestarikan. Yang tidak kalah pentingnya masyarakat harus menjunjung tinggi kaidah kaidah bermasyarakat yang baik, salah satunnya menjaga kerukunan dan persatuan saling menghurmati dan saling menjaga satu dengan yang lain sehingga masyarakat Desa Kalibareng akan menjadi masyarakat yang damai tentram.

 


Dipost : 30 Juli 2022 | Dilihat : 365

Share :