DITENGAH PANDEMI COVID - 19, SEBAGIAN BESAR HASIL PERTANIAN TIDAK LAKU DI PASARAN "POKTAN MARSUDI TANI" SUB PETANI URAKAN. MENEMBUS BATAS , BERKARYA, LEWAT TEKNOLOGI. BERBASIS ORGANIK
Kini petani sangat sangat memperhatinkan contohnya petani Cabai harga per Kg Rp 5000 jangankan panen untung untuk mengembalikan modal saja tidak bisa ( TOMBOK KATOK ) istilah orang jaman dulu, petani jagungpun bernasib sama kenapa tidak harga jagung yang jatuh menembus Rp 3.300. membuat petani jagung tidak kembali modal.
PETANI URAKAN sub dari KELOMPOK TANI MARSUDI TANI dusun kalibareng Desa Kalibareng kecamatan Patean Kabupaten Kendal, mencoba berinovasi menanan sayur sayuran berteknologi HIDROPONIK sebagai sistem bercocok tanam yang bisa di lakukan di pekarangan rumah dengan mudah dan bisa menjadi daya tarik tersendiri .
Bambang Widodo . Sebagai ketua Harian kelompok Petani Urakan , mengatakan , di samping berinovasi dalam teknologi dalam bertanam juga bisa menjadi hiburan yang menyenagkan kenapa tidak ,di tambahkan pula dari anggota petani urakan (Muhtarom.) Walaupun belum sesuai dengan Sop ( setandar operasianal pelaksanaan) namun ada pengalaman yang luarbiasah ...karena biasannya media tanam adalah tanah di hidroponik midia tanam rokwul yang berada di atas air ...ini yang berkesan .
Share :